Oleh : Bintang Bintari
Membahas tentang pengertian angkatan sebenarnya bermula dari rasa yang menggelitik ketika posting status di grup alumni, tiba-tiba saja terjadi perbedaan pendapat diantara temen-teman satu grup alumni. Beberapa temen berpendapat bahwa yang dimaksud dengan tahun angkatan berbeda saat masih SD, SLTP, SLTA dan kuliah.
Jika saat SD, SLTP, SLTA penggunaan tahun angkatan yaitu saat dimana tahun kelulusan sekolah dengan asumsi sistem paket, masuk sekolah bersamaan, lulus pun bersamaan. Sedangkan jika kuliah tahun angkatan adalah tahun masuk kuliah atau diterima di Perguruan Tinggi karena waktu lulus tidak bersamaan sehingga tahun kelulusan tidak dapat dijadikan acuan. Lalu beberapa pertanyaan kembali menggelitik pikiran saya :
“Bagaimana dengan anak yang tidak naik kelas ? apakah si anak ikut tahun masuk atau tahun lulus ?”
Contoh :
Seorang anak SD menempuh pendidikan selama 6 tahun, jika tahun masuk 1990 berarti si anak lulus tahun 1996. Ketika si anak tidak naik kelas apakah tahun angkatan si anak 1996 atau 1997 ?, karena teman-temannya sudah lulus pada tahun 1996. Jika jawabannya adalah tahun 1997 karena acuannya tahun kelulusan maka pertanyaan berikutnya kembali menggelitik pikiran saya, dengan beberapa pertimbangan :
a. Jika acuannya tahun 1997 berarti si anak tidak menggunakan asumsi sistem paket, masuk bersamaan dan lulus bersamaan.
b. Jika acuannya tahun 1997, adilkah bagi si anak ? anak 6 tahun bersama dalam satu kelas dengan teman-teman SD nya dan kemudian harus digolongkan masuk angkatan 1997 yang hanya 1 tahun bersama. Secara mental anak merasa lebih dekat dengan teman-teman yang sudah 6 th bersama dari pada yang hanya 1 tahun bersama, belum lagi jika anak digolongkan dalam angkatan tahun 1997 maka anak akan merasa “dibuang” oleh teman-teman yg sdh sekelas selama 6 th.
Berangkat dari penjelasan diatas maka saya secara pribadi lebih menyepakati pengertian angkatan di level pendidikan apapun, baik formal maupun informal lebih ditekankan pada tahun masuk bukan tahun kelulusan, dengan beberapa alasan:
1. Apakah pemberian sebuah definisi menjadi tidak baku dan bisa diinterpretasikan sesuka hati bagi seseorang. Padahal kita tahu bahwa rumusan dari sebuah definisi tentu bisa menjawab atau mencakup banyak arti, situasi dan bisa dikenakan secara mudah.
2. Dalam sebuah penulisan biodata disamping tampak lebih terstruktur, rapi dan terkesan konsisten dari pada penggunaan angkatan yang disesuaikan dengan level pendidikan.
3. Kita mengenal kata alumni yang dimaknai sebagai “lulusan” tanpa memperhatikan level pendidikan, kata alumni berlaku secara umum baik untuk tingkat pendidikan SD, SLTP, SLTA maupun Kuliah. Lalu mengapa pengertian atau definisi dari Angkatan tidak dapat berlaku secara umum ? Jika pengertian “Angkatan” disamakan dengan “Lulusan” maka pengertian Alumni akan tumpang tindih dengan pengertian Angkatan.
Sekali lagi ini hanya pendapat saya secara pribadi karena seperti yang kita tahu sampai saat ini belum ada definisi yang jelas maupun yang pasti tentang pengertian dari Angkatan itu sendiri. Setiap orang berhak untuk memberikan pendapatnya dan saya rasa seharusnya para ahli Tata Bahasa kita bisa membuat rumusan atau batasan yang jelas tentang definisi dari kata Angkatan agar masyarakat tidak mengalami kebingunan dalam penggunaan pengertian tersebut.